Monday, January 22, 2018

Full Moon Camp di Pulau Payung


Berbagi Cerita Hororrrr
Camping asyik di pulau Payung –  setelah drama panjang untuk share cost camp ke sini, akhirnya kesampaian juga.  Kronologis trip ini memang cukup dramatis, gelar matras di kota tua sampai jam satu dini hari, logistic ketinggalan dirumah salah satu teman, tidur ngampar di dikantor pelabuhan Kaliadem, bahagia maksimal pas bikin tenda, malamnya diisi cerita horror tentang lokasi camping dan full moon pula, tengah malam tiba-tiba ada yang masuk angin parah sampai muntah, mencret dan saking mengkhawatirkannya sampai harus digotong kepos yandu.  Iya digotong kepos yandu untuk ketemu bidan desa, entah persisnya kaya bayi mau diimunisasi atau kaya ABG mau lahiran, dan begitu pulang jadi bajak laut sampai kapal kecil kami patah atapnya gegara ditabrak kapal ferry.  Maka terjadi lah ketegangan ditengah laut dan salah satu korbannya adalah pasien masuk angin parah yang masih tak berdaya.


Parahnya lagi, semua peserta camp ini adalah jomblo berkualitas.  Siapa aja mereka?  Well dia adalah Mas Tom, Eddy, wahyu, Yayah, Dedeh, Rahmah, Capitri,  Andika dan gw.

Jomblo Bahagia

Meeting point kami adalah di taman Fatahillah, Kota Tua.  Janjiannya jam 8 malam sepulang kerja langsung ngumpul disini.  Maka bertemulah disana mbak-mbak berblazer, mas – mas berbatik bawa keril dengan segala aksesorisnya, tripod di kiri dan matras dikanan.  Karena ini Indonesia, so ada aja yang ngaret sampai jam 12 malam pun kami tungguin, entah itu ceritanya lembur kerja atau ketiduran.  Parahnya dia yang ditunggu pakai ninggalin pula logistic dirumahnya.  Sempurna kan ya?

Alhasil jam 1 malam baru nyarter angkot menuju Kali Adem, kami semua ber 9 orang.  Sampai di Kali Adem langsung cari posisi diruang tunggu kantor pelabuhan yang ternyata tidak dikunci dan AC nya menyala full.  Sudah banyak yang menempati posisi strategis untuk gelar matras disini.  Tidur nyenyak sampai subuh.

Selesai sholat subuh langsung naik kekapal yang ternyata sudah stan by dari sore (tau gitu kan enak tidur dikapal aja ya, ga perlu beli karcis 5000 pula pas mau naik kapalnya).  Oke, k
arena datang lebih pagi maka dapatlah posisi strategis untuk melanjutkan tidur dikapal.  Lumayan tiga jam sailing dari Kali Adem menuju pulau Tidung.

Jam 10 kapal merapat di dermaga pulau Tidung.  Kami langsung disambut hangat oleh pak Maktum.  Pemilik perahu yang kami sewa untuk mengantarkan kami kepulau Payung dan snorkeling esok harinya.  Kami makan siang dulu dirumah pak Maktum.  Rumah tinggal yang sebagian ruangannya beliau sewakan sebagai homestay.  Habis makan bukannya siap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke pulau tujuan, malah pada melanjutkan tidur.  Ini bukti otentik kalau ternyata jadi jomblo itu bahagia #fakta tentang jomblo #gampang molor.

Sepenting itu lah kata SELFIE
Bangun-bangun malah saling menyalahkan satu sama lain kenapa pada tidur, padahal kan ketiduran semua #contoh jomblo labil.  Jam 3 sore baru pada gelagapan berkemas, entah ini udah kebiasaan semua tamu pak Maktum, beliau cuma ketawa-ketawa aja melihat kelakuan kami. 

Tiga puluh menit sailing dari pulau Tidung menuju pulau payung.  Sekitar 100 meter disebalah kanan dermaga, disitu camping ground kami.  Lapangan yang cukup luas, ada toilet umum, teduh dibawa banyak pohon pinus dan didepannya ada pulau kecil memanjang yang cantik.  Tiga orang peserta laki-laki berjibaku memasang tenda dan lima wanita cantik ngacir untuk sholat katanya #kadang wanita memang egois.
Purnama Cantik di Pulau Payung

Sunset dipulau payung ini cantiik banget.  Banget.
Begitu matahari tenggelam sempurna, ada bulan cantik yang menggantikan.  Purnama.  Nah semua kisah horror mulai didongengkan.  Karena sebagian dari peserta camping adalah pendaki, cerita horror digunung bermunculan sudah.  Sambil menikmati indahnya purnama yang semakin beranjak meninggi dan makin magis karena dibumbui cerita horror, spaghetti, baso dan sosis goreng juga kopi hangat menemani.  Malangnya buat gw yang Padang banget ini, gw harus makan nasi, dan itu terlewatkan dari persiapan gw karena ketiduran di base camp pak Maktum. 

Kalau Bulan Bisa Ngomong
Karena kekhilafan kadang beruntun, tiba – tiba gw terbangun sekitar jam tiga dini hari.  Langsung muntah – muntah dan pengen ke toilet. Herannya kenapa gw tertidur di hammock persis dibibir pantai dan tanpa jacket sama sekali.  Karena dorongan ingin ketoilet rasa takut gw terkesampingkan, lari ketoilet yang jaraknya seratusan meter itu.  Keluar dari toilet udah sempoyongan gegara mencret dan muntah – muntah.  Rasa takut mulai terasa.  Jadi keingat cerita pak Maktum semalam, tentang gadis penunggu area camping ground.  Bergidik juga walau sebenarnya gw penganut paham bahwa segala hantu-hantuan adalah hasil rekayasa otak manusia dan dibantu terwujud oleh jin.  Sedangkan jin memang ada dimana saja dibumi ini, terutama ditempat – tempat kosong seperti camping ground ini #falsafah dunia perhantuan.

Kembali ketenda dengan sempoyongan, langsung ambruk didepan tenda.  Itu sukses membangunkan semua penduduk camping ground, termasuk group camping tetangga.  Semua gotong royong merawat gw yang sebentar – sebentar pengen ngabur aja ke toilet.  Finally karena semakin lemes gw digotong kepos yandu #alamaaaak, pos yandu.  Kurang imunisasi apa coba gw waktu bayik.
Ditinggal sendiri karena ga kuat snorkelingan, gw jadi punya waktu buat merenung.  Kenapa coba, gw jadi tiba – tiba terbangun di hammock yang perasaan semalam udah tidur ditenda.  Ga ada jawabannya sampai teman –teman gw pulang snorkeling, ngeliat gw udah memamah biak sepiring nasi uduk dan tempe goreng yang dibeli diwarung dekat pos yandu, langsung deh pembullyan dimulai.  Bukannya bersimpati ngeliat kondisi gw yang lemas, mereka malah ketawa ngakak ga selesai – selesai.

Hammock Penyebab ke Pos Yandu

“makanya kalo curhat – curhat ditenda aja”
Baru dah tuh ingat, gw ketiduran dihammock habis ngedengerin curhat si D*ka yang mau dilangkah nikah sama adeknya.  D*kaaaa………ini semua gegara elu.

“Pulangnya ga usah balik ketidung, kita transfer dilaut aja” kata pak Maktum. Buseh, transfer dilaut.  Macam Mafioso kitah.

Jadi antara pak Maktum dan si kapten kapal ferry tujuan Kali Adem ini sudah ada kesepakatan untuk transfer dilaut #komplotan mafia pulau SERIBu, maen transfer laut, santaaaai .  Sudah biasa katanya.  Begitu pak maktum dihubungi sama sikapten, kalau kapal sudah berangkat dari pulau Tidung, maka kami pun berangkat dari pulau Payung.  Wow, Jack Sparrow.  Perahu kayu kecil bermesin ketinting menghadang kapal ferry yang sarat muatan.  Bajak laut benerkan ini, gayanya.

Semakin lama semakin dekat, masing  - masing kapal sudah melambat.  Jadi skenarionya sisi badan kapal dirapatin trus nanti kapal ferry kasih turun tangga dan kami naik dari perahu ke kapal ferry lewat tangga itu.  Tapi kenyataannya.  Kraaaaaak.  Badan kapal beradu cukup kuat, dan tiang atap perahu yang kami tumpangi berderak dan patah seketika.  Gw yang tadinya lemes berenergi tiba-tiba.  Teriak sekenceng – kencengnya baru istigfar #hamba penuh dosa.  Si D*ka sibuk membagi-bagikan pelampung, kalau-kalau perahu kami karam #dilangkah nikah ga bikin dia menyerah pada keadaan kok.  Begitu tangga tali dari kapal terulur, gw dapat prioritas utama untuk naik kekapal #orang sakit dan masuk angin dipelihara oleh ABK kapal #omegad, dipelihara ABK kapal.

Sesaat Sebelum Tabrakan Kapal Bersejarah Itu
Akhirnya kami ber delapan melambaikan juga salam perpisahan ke pak Maktum yang sekarang focus ke tiang perahunya yang pecah.  Kapal ferry lambat – lambat menambah kecepatannya menuju Jakarta dan semua wajah dikapal ini merah  menahan tawa kearah kami yang masih pucat pasi.  Kami langsung sok sibuk aja ga peduli mencari posisi buat tidur, biar ga semakin menderita melihat wajah kemerahan orang – orang.

Yang bikin gw dan berlima teman cewek lainnya sakit ati banget adalah, sekelompok pria melambai ibu kota yang ternyata ga bisa menahan tawa.  Mereka tertawa berkelompok dilanjut lirik – lirik genit kearah tiga laki – laki cukup ganteng yang menjadi bagian dari kami ber-sembilan.  Padahal mereka ganteng-ganteng lho ya.  Tapi ngeliriknya sama yang ganteng juga #trs gw dapat apaaaaaaaaaaaaa?????

No comments:

Post a Comment

POPULAR ENTRIES

Mama Bandaku

"Rezeki bisa berup a teman yang bisa dipercaya saat kita perlu menangis " Ini adalah hari kedua puluh dari traveling terlamak...