Short escape ke Gunung Bundar - Ada
tujuh curug, satu kawah aktif, pemandian air panas dan menara pandang
(panorama) disatu TNGSE (Taman Nasional Gunung Salak Endah). Kurang
apa lagi coba? Buat lu ngacir sejenak dari kepenatan kerja yang
ekstrim dan radikal dan kadang-kadang diperparah status jomblo lu
yang ga kunjung berakhir. Ya udah kesini aja. #berasa pengen curhat
Gunung
Bunder yang berada dalam wilayah TNGSE ini emang worth it, ga perlu
budget gede, lokasinya masih virgin, ada banyak destinasi disatu area
dan lokasinya yang tak terlalu jauh dari Ibu kota. Perfect untuk
short escape dan nge refresh kepenatan. Daaaaaaaaan ga macet, lu ga
perlu ngedumbel dan setress kaya lu short escape ke puncak, yang
kalau weekend jalannya buka – tutup.
Pokokny
arahkan aja tujuan lu ke kampus Dramaga IPB, Bogor. Gunung Bunder
hanya kira-kira 20 km jaraknya dari kampus Dramaga ini. Jalananya
memang tanjakan secara keseluruhan tapi mulus beraspal. Untuk menuju
puncak (lokasi Wisata) nya, sebaiknya lu pilih masuk dari gerbang
Gunung Sari (Pamijahan) karena jalannya masih bagus dan sangat mulus.
#coba elus pipi #kaget ada jerawat batu #nasib.
Berbeda
jika lu masuk dari arah gerbang Gunung Bundar, jalan tanjakannya
sudah banyak yang rusak. Gw pribadi sih seram melewati tanjakan
ekstrim dan berbatu serta lobang dimana-mana ini. Lagian view jika
kalian lewat dari gerbang Gunung Sari Pamijahan juga lebih indah
ketimbang dari gerbang gunung Bunder.
Curug Muara Herang |
Dikiri
kanan jalan ada persawahan yang berjenjang-jenjang, ada banyak vila
dilereng perbukitan. Jika saja ditata dengan lebih baik, persawahan
di guung Bunder ini akan menyaingi keindahan Ubud, Bali. Udaranya
sejuk khas udara pegunungan dan satu hal yang lebih keren disini
adalah, belum macet meskipun saat weekend. Mungkin karena belum
terlalu banyak orang yang tau betapa indahnya curug-curug di gunung
Bunder.
Jarak
antara satu curug dengan curug yang lainnya juga tidak berjauhan,
jadi dalam satu hari lu bisa mengunjungi empat atau tiga curug
sekaligus. Ada juga hutan pinus disepanjang perjalanan dari puncak ke
arah gerbang Gunung Bunder yang sangat Instagramable.
Dari
ketujuh curug ini, jika lu punya waktu terbatas menurut gw coba
utamakan dulu untuk mengunjungi curug Seribu (satu jam tracking dari
parkiran), Curug Muara herang (40 menit tracking dari parkiran),
Curug Pangeran (15 menit tracking) dan curug Ngumpet 2 atau disebut
juga curug kondang. Menurut gw keempat curug ini lebih bagus dari
tiga curug lainya.
Curug Pangeran |
Untuk
akomodasi dan makan lu ga usah khawatir, ada banyak vila dan homestay
disekitar sini. Harga nya berkisar antara 200 – 400 ribu rupiah.
Satu homestay seharga 200 ribu bisa lu inapin untuk 10-15 orang.
Rata-rata kamar mandi diluar. Tapi jika gaya perjalanan lu kaya gw
yang doyan menyatu dengan alam dan murah meriah, lu bisa merasakan
sensasi tidur di rumah panggung dengan full music irama aliran air 24
jam, suara jangkrik, celotehan burung dipagi hari dan sungai yang
mengalir di sisi tiang rumah panggung tempat lu tidur. Rumah panggung
berlantai papan, berdinding anyaman bambu. Sensasional. Dan yang
jelas sangat murah.
Waktu
kesini kemaren gw nginap dirumah panggung nya the Nani, orang nya
baik dan helpful banget, kalau nginap juga dikasih karpet, bantal dan
selimut hangat. Sukak gw nginap di rumah panggung the Nani. Kalau lu
datang banyakan mending dibooking dulu sekalin juga bisa request
makanan. Makan ngeriung beralaskan daun pisang diatas rumah panggung
yang disisinya mengalir air bergemericik melalui sela bebatuan khas
hulu sungai dan daun-daun pakis mengetuk-ngetuk atap diatas atap
tempat lu terpesona dan terbius aroma wangi nasi liwet. Whatever, lu
jomblo atau pun ketikung pasti bisa relaks disini. #Curhat
selain
rumah panggung the Nani juga masih ada beberapa rumah panggung
lainnya disekitar sini. Tepatnya di gerbang masuk curug Muara Herang.
Wahh,keren nih buat Libururan anak kuliahan..
ReplyDeleteBoleh ka,saya Minta Kontak Teh nani nya.. ��
Silahkan tinggalkan emailnya kak, nanti gw kirim via email nya
Delete