Nekad solo Backpacking ke Waerebo, Flores |
Solo backpacking itu asyik - Menjadi
solo backpacker kedengarannya agak spooky ga sih? Apalagi buat
ciwi-ciwi manja kaya Incess #mual sendiri.
Gimana
kalau tiba-tiba kehilangan tas, dompet, segala kartu sakti secara
bersamaan. Gimana kalau ternyata destinasi yang kita singgahi atau
kita tuju tidak aman buat dan terdapat pasukan kanibal #lebay.
Gimana
kalau tiba-tiba sakit diperjalanan. Gimana kalau disana tidak ada
makanan halal (untuk muslim). Gimana cara berinteraksi dengan
masyarakat lokal dengan segala latar belakang yang berbeda. Siapa
yang mau ngambilin foto-foto buat exist di medsos. Siapa yang mau
bawain backpack kalau nanti incess capek. Ga ada teman ngobrol,
kesepian donk incess (ya udah, terus aja begitu sampai baperan gegara
kurang piknik).
ni
semua adalah daftar ke khawatiran solo backpacker pemula, tak
terkecuali gw dan beberapa teman-teman soloist, #istilah dari mana
ini? yang gw temui diperjalanan, sehingga kami sering mendiskusikan
bagai mana cara masing-masing kami untuk mengatasi
kekhawatiran-kekhawatiran tersebut, delapan diantaranya:
- Berfikir Positif
Hindari
untuk mensugesti diri kita dengan hal-hal negatif. Karena menurut
mbak Rhonda Byrne dalam bukunya "The Secret", manusia
dituntun oleh fikirannya menuju apa-apa yang dia fikirkan. Sehingga
tak jarang kekhawatiran yang berlebihan justru menjadi kenyataan.
Kata lainnya “Allah menurut prasangka hamba-hambanya”
- Rajinlah Berolah Raga
Dengan
berolahraga yang cukup, maka kita akan mendapati tubuh yang selalu
segar dan fit untuk melalukan kegiatan-kegiatan yang mungkin
sebelumnya tidak terfikirkan. Semisal jika teman-teman solo
backpacker ke Lombok dengan tujuan pantai-pantai cantiknya, namun
diperjalanan justru mendapatkan travelmate yang begitu menggoda
dengan rencananya untuk bisa berendam di kaldera gunung Rinjani. Nah
dengan rajin berolah raga, kita akan lebih siap melakukan
kegiatan-kegiatan menantang. Disamping juga sehat, dan terhindar dari
kekhawatiran kalau incess tetiba sakit encok diperjalan. Ya ga sih?
Olah
raga ini tidak harus dikhususkan ke gym secara berkala atau senam
terjadwal. Cukup jogging saja mengejar sunrise atau sunset dari
hostel atau dorm tempat kita menginap.
- Jaga jadwal makan dan asupan makanan
Jadi
backpacker sejati tidak berarti teman-teman harus makan sekali dalam
sehari dengan sesendok ayam suir dalam nasi jinggo gocengan di Bali
atau minum energen sepanjang perjalanan yang nanti dosis nya akan
bertambah menjadi Promag, Milanta lalu Ranger Laktad.
Banyak
sekali streetfood dengan harga backpacker dan rasa resto kok diluar
sana. Semisal pasar kuliner di selatan gili Trawangan atau di Pasar
Ujung di Labuan Bajo. Jika akan melakukan perjalanan panjang, semisal
naik kapal dari Surabaya ke Makasar atau dari Bali ke Lombok dengan
waktu lebih dari 6 jam, teman-teman bisa mempersiapkan bekal makanan
untuk diperjalalanan. “segala penyakit berawal dari perut”
begitulah para tetua mengatakan.
- Asah insting
Ini
sebenarnya masih berhubugan dengan berfikir positif tapi bukan
kontranya. Insting adalah kemampuan dasar makhluk yang ada sejak
lahir. Sebagai contoh, jika teman-teman sailing dari Lombok ke Labuan
Bajo dan tiba-tiba travelmate ternyata mayoritas bule-bule gila party
dan mabok, dan teman-teman bukan merupakan bagian dari mereka,
teman-teman bisa undur diri dari party dan memilih tidur lebih awal.
Karena
mabuk diatas kapal yang terus melaju dengan ombak yang tidak kecil
sangat beresiko, kecuali teman-teman sudah siapkan surat wasiat untuk
orang terdekat. (wasiat suruh bayarin utang, hehe).
- Tetaplah menjadi orang yang bersahabat
Untuk
selamat diperjalanan ditak berarti kita harus terlihat beringas,
tangkas, dan sangar. Justru terlihat seperti ini lebih mengundang
musuh. Tetaplah bersahabat dan hormati masyarakat lokal. Jangan
paksakan nilai-nilai yang kita anut untuk diikuti masyarakat lokal.
Mereka sudah hidup dan tumbuh dengan mudaya mereka sejak lama. Tapi
masih boleh kok mengatur-atur suku pedalaman di Papua, lalu kelar
hidup lu!
- Berpenampilan sebiasa mungkin
Tolong
plisssss, teman-teman untuk tidak transfer foto dari gopro hero 12
(upgrade-an setelah tukang bubur naik haji) itu ke notebook Aple
super slim seharga 16 juta di halte atau di terminal. Kecuali emang
udah bosan make itu gadget dan ga minat lagi. Mending serahin ke gw
aja, gw tunggu!
Berpenampilan
lah sesederhana mungkin, karena show off dengan isi tas kita sama
saja mengundang maling. Taruhlah barang kecil yang rawan copet
ditempat yang aman. Iphone bisa kan sist bro, taronya di saku jacket
bagian dalam.
- Jangan gampang percaya dengan pelayanan extra tanpa syarat
Akan
ada saja orang-orang yang menawarkan pelayanan extra tanpa syarat.
Kenali trik-trik mereka, insha Allah (diulas lain waktu). Jangan
mentang-mentang kaki manja nya sudah pegal trus main serahkan bawaan
ke bapak-bapak super baik diterminal bis. Calo!! bisa mati lu
dibantai harga sama dia!
- Terakhir, keep in touch sama keluarga
Kabari
keluarga secara berkala, setiap hari atau setiap dua hari sekali
misalnya. Apalagi solo backpacker yang berencana untuk long trip
berbulan-bulan atau bertahun, bisa install aplikasi skype atau IMO
untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga. Kabari mereka dimana kima menginap dan destinasi kita beberapa hari kedepan.
Hal
ini juga berguna sebagai alarm buat keluarga, mereka dapat
menghubungi pihak berwajib terkait jika teman-teman tetiba lost
contac dan tanpa jejak. Ayo lo!
Sekian
dulu cerita solo backpacker dari gw, jika teman-teman punya tips yang
lain bisa tambahkan dikolom komentar
Salam
petualang
No comments:
Post a Comment