Purnama diantara twin Tower |
Backpacker-an
ke Malaysia? - Sebagai pemula kita pasti nervous, ga percaya diri dan agak
sedikit khawatir, walaupun negara tetangga , tetap saja banyak hal-hal
yang berbeda antara Indonesia dan Malaysia. Tapi jangan biarkan hal itu
membatalkan keinginan petualangan kita, ayo cepet uber tiketnya dan yuk
melancong kenegeri jiran. Disini gw coba berbagi info tentang backpacker
pemula kaya kita-kita, semoga dapat membantu teman-teman ya....
- Persiapan
Dokumen
Paspor. Satu-satunya dokumen yang
wajib kamu punya untuk bepergian keluar negeri (Negara-Negara bebas VISA)
adalah paspor. Baik paspor biasa atau E-paspor, dan masa berlakunya
minimal enam bulan kedepan dari hari keberangkatan. Jika masa berlaku paspor kamu
kurang dari enam bulan, sebaiknya perpanjag dulu masa berlaku paspornya.
Paradokumen, (dokumen sakti) |
Visa? Visa juga wajib, tapi kabar
baiknya sekarang ke Malaysia tidak perlu pakai visa lagi, beda sama zaman gw
pertama kesana 2004 lalu. Nungguin konfirmasi visa aja sampai dua mingggu. Zaman old banget emang. So kalau kamu mau ke Malaysia cukup datang
bawa paspor dan tiket ke petugas imigrasi bandara, dapat stempel and goooooo!
Zaman Old, masih Visa-visaan gini |
FYI, untuk beli tiket kita juga harus
menginputkan no dan tanggal expired passport nya.Jika belum punya paspor, yuk
segera miliki dokumen sakti ini, proses pengurusan paspor ada di postingan gw
yang INI
- Menukar Rupiah ke Ringgit
Untuk menukar uang Rupiah keringgit
atau mata uang manapun, sebaiknya jangan di Bandara kedatangan. Selain kita merasa waktunya sempit dan kita
tidak punya pilihan lain juga selisih harganya itu lho, yang bikin nyesek.
Beberapa hari sebelum berangkat
tukarkan mata uang Rupiah di money changer, atau nanti cari money changer
dinegara tujuan (bukan dibandara). Kemaren
karena kelupaan menukar mata uang Rupiah, tau-taunya begitu sampai di Malaysia
gw ga pegang uang Ringgit sama sekali. Terpaksa
nukar di bandara KLIA, dengan harga 1 RM 1 di hargai Rp.4.025 dan selanjutnya
begitu sampai di Kuala Lumpur, gw tukar lagi di Suria KLCC, samping Petronas,
harga RM.1 hanya seharga Rp.3.600. Kan
lumayan beda nya iniii. Asli sampai gw nyeseknya
itu seminggu.
- Deg-degan
di Imigrasi, Zaman Old!
Sekarang itu zaman nya bobo cantik
dibandara depan counter imigrasi, hihiih.
Ada banyak mitos di imigrasi yang bikin ngeri-ngeri sedap. Ada
yang dideportasi, diminta tunjukin buku tabungan dengan nominal minimal seharga
DP rumah luas 36m²di BSD, ada yang diminta bukti booking hotel dan tiket pulang
serta itinerary perjalanan. Untuk kunjungan kenegara-negara Asia Tenggara
percayalah, kalau ini mitos. Tapi dengan syarat kamu tidak mencurigakan,
misalnya terlihat terlalu tegang, jika ditanya beberapa hal terlihat gugup dan
tidak meyakinkan kalau kamu akan datang sebagai wisatawan.
Tentang bukti booking hotel, itinerary
dan tiket pulang, sebaiknya memang disiapkan saja. Toh, kalau semua ini
disiapkan on the spot, harganya juga pasti mahal. Bookinglah hotel
jauh-jauh hari saat kita punya banyak waktu untuk survey harga, membuat itinerary
sendiri sebenarnya membantu kita untuk memahami medan wisata yang akan dituju,
mempelajari moda transportasi dan membuat kita paham prioritas dan alokasi
waktu. Sedangkan tiket pulang, sebagai backpacker pemburu tiket promo,
ini sudah tentu telah disiapkan dari tahun-tahun kemaren, yaaaa khaaaaan?
Jika pun tidak menggunakan tiket promo,
tho pemesanan tiket mendadak juga akan menyita budget. Jadi secara
otomatis booking hotel, itinerary perjalanan dan tiket pulang ini sudah kudu
siap. Nah kalau misalnya kena apesnya juga di imigrasi ditanyain
macem-macem, tho kita sudah persiapkan amunisi. Ini juga membantu agar
kita terlihat percaya diri dan tidak gugup saat ditanyai di imigrasi, percaya
deh.
Untuk booking hotel, ada banyak kok
yang bisa bayar ditempat. Jadi seandainya kita cancel karena perubahan
itinerary atau alasan lain ya ga akan didebit juga dari CC. So ga ada
alasan lagi ya kita untuk deg-degan dan tampak gugup di imigrasi, justru yang
kadang membuat kita dicurigai dan ujung-ujungnya di interogasi. Oh Tidak.
- Tiket Murah
ke Malaysia
Aha! Innni penting banget.
Sebagai seorang backpacker kan perlu diketawain kalau tiket kamu ke Malaysia
kudu bayar sejuta one way gitu. Maka berjuanglah begadang untuk mantengin
big promonya Air Asia yang bilang “every one can fly” itu. Buktikan kamu
bisa terbang kemaysia dengan tiket pesawat semurah-murahnya. Kalau perlu
gratis. Caranya ya harus rajin-rajin begadang sih ya, trus menjadi
anggota AirAsia Big, dan berlangganan info disosial media dari maskapainya.
Nanti bakal di infoin kok, kapan dan kemana aja promo – promo mereka.
Biar kaya gw, terakhir gw dapat tiket PP kemalaysia itu seharga Rp.
177.000, ehem!. Mayan lah seharga tiket Jakarta – Bandung, dan ini masih
termasuk mahal sih buat gw #kismin.
-
Transportasi Umum dan Murah Selama di Malaysia
Backpacker akan selalu bilang no taxi,
no rental-rental dan no mahal-mahal. Yes, harus begitu. Maka selagi
menyusun itinerary jangan lupakan mempelajari transportasi umum yang
tentunya akan murah dibanding taxi dan rental mobil. Dimalaysia
transportasi umumnya sudah canggih dan simple, terminal bus terintegrasi dengan
stasiun KL Monorail, LRT (Light Rapid Transit), KTM (Kereta Tanah Melayu), MRT
(Mass Rapid Transit) dan KLIA Express / KLIA transit untuk transportasi ke
Bandara Kuala Lumpur. Jadi untuk berganti moda transportasi tidak perlu
repot dan tentunya irit.
Koin / tiket KTM (Kereta Tanah Melayu) |
Kamu hanya perlu pindah lantai, atau
berjalan sedikit saat turun dari bis untuk bisa langsung beli tiket dan
naik KTM , LRT, atau Monorail.
Koin / Tiket LRT |
Untuk berpindah dari wilayah yang cukup
jauh kadang kala memang perlu transit. Misalnya jika kamu dari Malaka
untuk pergi ke Batu Caves, kamu perlu transit di BTS (Treminal Bersepadu
Selatan) dan KL Central. Yang sudah biasa naik Commuter line di Jakarta, maka
transit dari Malaka menuju Batu Caves ini lebih simple dibanding kamu dari
Serpong dan mau ke Bekasi. Bukan karena Bekasi planet lain ya.
Untuk bahasan khusus transportasi umum di Malaysia bisa dilihat dipostingan INI
- Penginapan
Murah dan Nyaman
Murah nyaman? Ada? Pasti Ada.
Jika kamu solo backpacker maka carilah lah dormitory. Ada banyak
dormitory murah di Malaysia. Biasanya tersedia mixed dorm, female dorm
dan male dorm, bisa cari di agoda, booking.com atau traveloka. Harganya
bervariasi, tergantung fasilitas yang mereka sediakan. Biasanya di dorm
ini setiap ranjang disediakan locker sendiri-sendiri sehingga kita aman
menyimpan barang-barang tanpa khawatir berpindah kepemilikan. Kalau kamu
bepergian lebih dari satu orang, akan lebih nyaman dan murah jika mencari kamal
yang lebih private, ada banyak guess house mulai dari yang unyu-unyu lucu,
vintage and classy atau share apartemen.
Kamar Seharga RM.60 gw di Malaka, untuk 2 orang |
Khusus untuk share apartemen, saat kamu
ketemu sama orang nya entah itu si owner atau petugas penyewaan, sebaiknya kamu
ga buru-buru memutuskan untuk berbagi apartemen dengan mereka. Ajak dulu
ngobrol atau menanyakan beberapa hal, jika tidak meyakinkan ya tidak usah
diteruskan, apalagi untuk wanita. Karena apartemen adalah wilayah yang
sangat private dan nyaris tidak terkoneksi dengan lingkungan sekitar.
Sejauh kamu hati-hati, inshaAllah aman. Gw dan seorang teman kemaren
nginap di sebuah apartemen dekat dengan Twin Tower, nama di iklannya PINE CONE
apartemen, aman kok.
- Kulineran
Enak Tapi Murah
Kulineran di Malaysia ini didominasi
oleh tiga etnis mayoritas disana. Ya iya lah ya. Melayu, China dan
India. Tapi yang jelas rasanya ga se spesifik rumah makan Padang dan
Warteg. Restoran Cik Nah misalnya di Malaka, restoran Melayu dan rasa masakannya
lebih mirip masakan Sunda namun tetap dibeberapa masakan ada aroma karee
nya. Disini ada ikan asin juga, dan teman gw, Wati yang orang Sunda, jauh
– jauh dari Jakarta nyampe sini tetep milih makan pake ikan asin, kebangetan
Sunda nya memang. Jika kamu pesan es jeruk disini, akan ditanya mau jeruk
nipis atau jeruk lemon. Gw sama mba Wati ini pilih es jeruk nipis donk
ya, biar segernya pool gitu, eh datangnya mah es jeruk limo yang biasanya di
Indonesia buat jeruk Pecel. Tapi tetep nikmat kok. Recommended ini
tempat makan kalau kamu ke Malaka, tempat nya diruko – ruko depan benteng A
Famosa dan harganya backpacker abis.
Saat kamu ke Kuala lumpur, nah ini
surga kuliner nih. Kamu bisa berburu makanann enak, bisa akan kebingungan
mau makan apa. Datang saja keJalan Alor. Semua jenis seafood hingga
durian musang king khas Malaysia tersaji disini, dijamin bakal
kekenyangan. Harga ya tergantung menu, sea food pasti aja
lebih mahal.
Nasi Tomato RM. 6 di Katsuri Walk |
Tapi gw terakhir kemaren karena udah
capek banget dan tetap mau menghabiskan awal malam di menara Petronas, mau
poto-poto buat pamer ceritanya, kami makan di food court Nasi Kandar Pelita
saja, didepan Hotel Maya sekitar 100 meter dari Petronas. Ini food court
orang Pakistan, menunya rasa Karee semua tapi enak-enak, harganya juga standar,
ga bikin kantong galau juga. Trus porsinya buanyaaak pula.
Sarapan? Kalau kamu nginapnya di
dorm atau hotel, sarapan biasanya include sedangkan diapartemen biasanya
sarapan exclude. So kamu bisa nyari sarapan diluar. Tapi jangan
bayangin di sini akan nemuin abang-abang gerobak bubur ayam atau mak-mak dengan
meja nasi uduk nya di belokan. Pasar sarapan tetap diatur tempatnya dan
belum tentu juga dekat dari penginapan kita. Jadi semacam pasar pagi lah,
kalau di Indonesia. Jangan lupa cobain menu nasi lemak ya disini, nasi
Hainan dan nasi potato di Katsuri Walk.
- Bahasa dan
Masyarakat Malaysia
Secara umum masyarakat Malaysia itu
baik dan helpful. Bahasanya tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia
dan merekapun mengerti bahasa Indonesiia. Beruntung jika kamu bisa
berbahasa Inggris, hampir semua penduduk Malaysia yang selama ini gw temukan
bisa berbahasa Inggris.
- Ngapain Aja
di Malaysia?
Ngapain di Malaysia? makan, tidur,
jalan-jalan. Udah gitu aja yang resmi mah. Kalau nyari uang tar
dikira TKI.
Jika
kamu penggila sejarah dan suka keluar masuk museum, menjelajah situs-situs
sejarah dan menghabiskan sisa sore di sebuah kota tua yang eksotik dipinggir
kanal yang bersih. Datanglah ke Malaka, ada selusin museum dan panorama
kota tua menunggu kamu. Jangan lupa nikmati makan malam romantic disepanjang
sungai Malaka yang disulap bak kanal di Venice nya Italia. Menu pavorit
disini adalah Spagheti Carbonara dan secangkir espresso. Paradise.
Gereja Tua diujung Kali (sana) |
Jika kamu suka melihat-lihat tempat
yang berbau spiritual kepercayaan Hindu, kamu bisa datang ke Batu Caves, ada
patung dewa yang gede banget disini juga goa tiga tingkatnya. Note nih,
jika kamu sudah pernah ke Candi Prambanan dan masuk goa Gong di Pacitan, maka
ga usah punya ekspektasi lebih disini.
Main Burung di Batu Caves |
Kalau mau lihat—lihat tempat sucinya
ummat Budha, bisa mampir di Chin Swee Cave temple. Mampir sebentar selagi
kamu naik sky way di Genting Highland. Komplek ibadahnya bagus, udaranya
sejuk, ada ada patung Budha besar juga disini, kira-kira seperti puncak Cipanas
nya Indonesia. View alam nya kota setengah jadi dibagian bawah dan
komplek kasino dengan hotel-hotel mewah nya dibagian atas serta hutan semak –
semak dikiri kanan lintasan sky way.
Seandainya kamu raja tau ratu shopping,
maka surganya adalah Sungai Wang Plaza, Central Market, Petaling Street, Litle
India dan Bukit Bintang.
Puaskan selera belanja oleh-oleh nya
disini dan hunting barang bermerek yang harganya ga bikin mewek.
- Waktu Terbaik
Mengunjungi Malaysia
Malaysia baik saja dikunjungi sepanjang
waktu. Karena mode wisatanya tidak yang tergantung dengan musim.
- Mau Berapa
Lama di Malaysia
Relatif, kalau tanpa ke Langkawi sih
menurut gw 3 hari saja sudah cukup. Karena gw suka bosan dengan suasana
yang begitu-begitu aja dalam waktu lama. Apalagi semua spot wisatanya
sudah dalam kota. Gw doyang yang virgin-virgin. What?
- Berapa Budget
Wisata
Budget sih tergantung style wisata
kita. Kalau gw yang backpacker gembel tapi tetep mau senang—senang dan
enak-enak cukup bawa uang sejuta diluar tiket dan gw sudah bisa hidup selama 3
hari 3 malam di Malaysia. sudah mengunjungi Malaka, Batu Caves, Genting
Highland dan bermalam cantik dijantung Kuala Lumpur. Jangan lupa, malam
pertama dan terakhir gw nginap di bandara, lol.
- Surga Oleh –
Oleh Ala Backpacker
Biasanya backpacker agak alergi sama
kata oleh-oleh. Bisa dimaklumi kok, karena kamu kere kaaaaan.
Astagfirullah, aib sendiri. Tapi jika kamu tetep mau shopping-shopping
manja dan murah sebagai objek tutup mulut orang kantor yang biasanya bawel
maintain oleh-oleh padahal ngemodalin juga kaga, datang aja ke pasar
sentral, tinggal ngesot dari stasiun LRT Pasar Seni. Ada banyak oleh-oleh
khas Malaysianya disini. Penjual nya juga cukup ramah-ramah dan beberapa
dari mereka masih medok bahasa Jawa nya.
- Spot Foto
yang Instagramable
- Dimalaka banyak banget spot yang keceh, secara kota tua kan yeee
-
Didepan patung dewa Murugan di Batu Caves
-
Di Tangga menuju goa Batu Caves
-
Di dalam goa Batu Caves
-
Dideppan Menara Petronas
-
Diatas Skyway Genting Highland
-
Didepan Pagoda swee temple
-
Didepan patung dewa Murugan di Batu Caves
-
Di Tangga menuju goa Batu Caves
-
Di dalam goa Batu Caves
-
Dideppan Menara Petronas
-
Diatas Skyway Genting Highland
-
Didepan Pagoda swee temple
Foto ala-ala nya bias dilihat di IG gw DISINI
No comments:
Post a Comment