Sunday, September 9, 2018

Mama Bandaku


"Rezeki bisa berupa teman yang bisa dipercaya saat kita perlu menangis"

Ini adalah hari kedua puluh dari traveling terlamaku di timur Indonesia.  Di sebuah pulau kecil metropolitan masa penjajahan yang  kini tidak terlihat dipeta Indonesia, kecuali kau zoom 30x dilayar androidmu.  Banda Neira.  

Aku menghabiskan waktuku di sebuah penginapan kecil sederhana, yang pemiliknya memperlakukan aku seperti kerabat dekat yang telah pergi jauh dan dinanti dengan kerinduan untuk berbagi cerita. Seorang wanita setengah baya berkulit pucat dan warna bibir beliau seperti mayat.  Pucat kebiruan.  Aku telah berbicara dengan nya sekitar tiga kali selama dua minggu aku dipulau kecil ini.  Dia meminta aku memanggilnya mama.

Dia tidak bisa menelan ludahnya barang setetespun.  Ada ember kecil disisi ranjangnya untuk menampung ludah itu.

“mama akan mual dan muntah jika menelan ludah” katanya.  Sambil menekan sisi kiri perutnya, dia tampak menahan nyeri.

“Mama sudah berobat bahkan sampai ke Ambon dan Makasar.  Banyak obat su mama makan, tapi sakitnya masih jua”

Lalu beliau bercerita tentang sakit maag akut beliau, awal rasa sakit itu,  tentang betapa menderitanya menjalani hari-hari berat setelah kepergian sang suami dan pengkhianatan dari orang terdekat yang dipercaya, tentang senangnya beliau menemukan tempat bercerita walau hanya sesaat dan akan segera pergi.  Seperti aku saat ini.

Dan saat klakson kapal Ngapulu melengking panjang memasuki teluk Banda.  Beliau melepas pelukan eratnya dari punggungku, menyeka air matanya.  Saatnya aku meninggalkan pulau kecil bernama Banda Neira.  Dan kata-kata terakhir beliau, kata terakhir kepadaku untuk selamanya,

“Terimaksih nak, telah sabar mendengarkan cerita mama.  Sekarang mama sedikit lega.  Pergilah, dan hati-hati”

Beliau mencium pipi kiriku dan aku mengemas ransel hijauku dan melangkah pergi.

Sekarang beliau tak perlu mual lagi dan menampung ludah.  Mama Banda (begitu aku ingin memanggilnya) telah pergi menjumpai Rabb nya.




No comments:

Post a Comment

POPULAR ENTRIES

Mama Bandaku

"Rezeki bisa berup a teman yang bisa dipercaya saat kita perlu menangis " Ini adalah hari kedua puluh dari traveling terlamak...