Wednesday, April 25, 2018

9  Destinasi Wisata di Danau Toba

Keindahan Danau Toba  Keindahan danau Toba menyatu dengan eksotisnya alam Sumatera dan legenda rohani juga budaya Samosir.  Semua sama unik nya.  Sempurna.  Sudah dua kali gw kesini, tapi rasanya pengen lagi dan lagi.  Bukti – bukti sejarah dari zaman batu terpelihara cukup baik disini.  Bicara budaya dan adat dimasa lampau yang sedikit ekstrim juga akan tersuguh di Pulau Samosir,  kanibalisme adalah hal biasa dan dilakukan secara terbuka dimasa lampau.  Namun bicara keindahan dan kedamaian danau Toba juga tidak akan ada habisnya.

Tangga Namboru Daek Parujar, gw nyebutnya begitu
So, kalau datang ke Pulau Samosir pengen kemana aja?  Seengganya ke 9 tempat ini wajib kita kunjungi,  
1.   Menara Pandang Tele
Menara Pandang Tele

Menara ini terletak sekitar 27km dari Pangururan.  Jika kita mengambil jalur Brastagi dari arah Medan menuju Samosir, kita kan melalui menara ini untuk sampai ke Pangururan, seperti gw bahas di postingan Transportasi ke Danau Toba ini, baca DISINI.  Dari Menara pandang Tele kita bisa melihat gunung Pusuk Buhit dan landscape danau toba yang indah.  Harus banget berhenti disini untuk foto-foto, tapi jika ga sempat, mostly sore view indah dari menara tele ini tertutup kabut, bisa diulangi besok.  Dari Pangururan naik mobil Sampri lagi kearah Medan dan minta turun disini, harga sewa mobilnya sekitar 15.000,- saja, untuk kembali kepangururan bisa setop mobil yang dari arah medan lagi, atau kaya gw dan teman kemaren, setop aja mobil apa aja yang lewat, dan tersetoplah mobil abang – abang baik yang dengan senang hati dan rama memberi tumpangan pada kami.  Ofcourse, gretongan :D


2.    Hutan Pinus Tele

Mager kaya di kamar

Kalau sudah selesai foto – foto di menara pandang Tele jangan dulu buru-buru balik ke Pangururan.  Ada lagi nih tempat yang lebih keceh sebelum kembali ke Pangururan.  Sebenarnya objek wisata ini baru dibuka dan belum terlalu banyak fasilitas juga, tapi cukup ada toilet, loket karcis dan track yang sudah rapi.  Menurut gw sih hutan pinus Tele lebih worth it ketimbang menara pandang Tele.  Lebih terasa adventure nya menuruni dan menaiki tangga – tangga landau sejauh 1km dengan view yang mengademkan perasaan.  Kira – kira 3 km dari menara pandang Tele, kalau cukup waktu dan tenaga enaknya jalan kaki aja, tapi kalau tidak ya selamat mencoba jurus gw untuk setop mobil orang – orang Samosir yang baik dan turun disini.  Dijamin mager kalo dah duduk disaung dengan berlatar gunung yang indah ini.


3.    Pemandian Air Panas Pangururan
FYI, Pangururan ini sangat dinginnya, bikin malas mandi dan maunya ngumpet aja dibalik selimut sambil nyemilin perasaan #maklum jomblo kakak…..
Nah air panas pangururan ini bisa jadi salah satu alasan untuk ngacir keluar hotel dan berendam mesra selama yang kita mau.  Jika nginap dihotel sekitar pangururan, keair panas ini cukup jalan kaki saja.  Gw kemaren nginapnya di hotel Si Tio – Tio, hotel pemilik angkutan sampri Medan – Pangururan.  Jika naik angkutan ini kita akan dapat fasilitas antar jemput gratis ke dan dari hotelnya. 


4.    Gunung Pusuk Buhit
Gunung Pusuk Buhit konon ceritanya  adalah tempat asal muasal orang Batak, tempat turunnya nenek mereka yang jelita dari Khayangan.  Sang nenek yang bernama Siboru Deak Parujar ini lari dari keluarganya karena dijodohkan dengan Si Raja Odab – Odab yang berwajah jelek.  Namun akhirnya tetap menikah dengan Si Raja Odab – Odab setelah punya tempat tinggal dibumi.  Nah dari pasangan beauty and the beast inilah turun raja –raja Batak (legendanya).

Kamu, kamu segagah gunung ituh

Gunung ini sebenarnya adalah gunung Supervolcano Toba purba yang diperkirakan meletus 7500 tahun yang lalu, yang sempat mengguncang separoh bumi dan asapnya sampai terlihat dibenua Eropa.  Hal ini konon katanya melatar belakangi beberapa cerita mitologi dari Yunani.  Gunung Toba purba ini masih aktif sampai hari ini dan masih dikeramatkan oleh masyarakat Samosir, namun tetap diperbolehkan untuk didaki oleh kita – kita meski bukan untuk tujuan pemujaan, asal kita bisa menjaga sikap saat berada di gunung ini.

5.    Museum batak
Museum Batak yang dibuat seperti rumah adat khas Batak  (rumah Bolon).  Didalamnya terdapat simbol, barang – barang dan patung yang menggambarkan  keseharian suku batak dimasa lampau, seperti senjata, peralatan dapur, patung para dukun, peralatan bertani dan juga ada replica patung si gale – gale.  Yaitu patung Pangeran Manggale yang malang.

Ke Samosir 2014

Ke Samosir 2018

Ngomog – ngmong soal rumah batak, katanya tidak adalagi masyarakat batak sekarang yang sanggup membuat rumah Batak yang asli.  Yaitu rumah Bolon dengan atap ijuk, berbahan kayu besi yang konon semakin terkena air semakin keras atau anti lapuk dan dibangun tanpa menggunakan satu biji paku pun.  Tidak bisa dibangun karena sudah tidak tersedia lagi perkayuan yang serupa di hutan dan membutuhkan biaya yang sangat mahal.  Satu rumah batak yang asli itu biayanya bisa mencapai Milyaran rupiah.

6.    Makam Raja Sidabutar

Begitu memasuki wilayah Berastagi dari arah Medan, kita akan menemui makam – makam besar, berundak dan indah dipekarangan rumah masyarakat.  Hal ini sudah mengundang decak kagum, dan itu belum apa – apanya dengan makam raja Sidabutar.


Komplek Makam Raja Sidabutar


Dimakam Raja Sidabutar

Makam ini merupakan peti batu yang tidak dikubur, dengan ukuran sangat besar.  Dikomplek pemakaman ini juga terdapat makam – makam raja berikutnya, baik yang masih animisme atapun yang sudah beragama Kristen.


Dinding pemakaman ini dihias dengan ukiran gorga (ukiran khas batak) yang sangat dekat dengan alam.  Berupa ukiran binatang, bagian tubuh wanita (p*ting) sebagai lambang kenyamanan rumah dan kesuburan.   Harap jangan berfikir miring kalau berada dikomplek makam ini (juru kunci makam said).



7.    Danau Sidihoni (Danau diatas Danau)
Danau Sidihoni adalah sebuah danau kecil yang terletak dipuncak salah – satu perbukitan dipulau Samosir yang berada ditengah danau Toba.  Tentu saja view danau ini sangat indah, namun juga menyimpan misteri, setidaknya begitu penuturan penduduk sekitar.   Konon katanya jika ada orang yang tenggelam didanau ini, jenazahna tidak akan ditemukan didanau ini, melainkan disekitaran Ambarita (danau Toba).  Kata penduduk sekitar, ada saluran misterius antara danau Sidihoni yang berada dipuncak bukit dengan danau toba yang mengelilingi pulau Samosir.


8.    Patung Sigale – gale
Patung sigale – gale yang asli sudah diambil penjajah Belanda pada zaman penjajahan dahulu.  Yang masih tersisa di pulau Samosir sekarang adalah replikanya.   Patung aslinya sigale –gale ini dibuat sebagai pengganti Pangeran Manggale anak semata wayang Raja Batak yang meninggal dipeperangan.  Patung ini diletakkan berdiri diatas peti (peti mati) sebagai simbol bahwa dia sudah meninggal.  Sedih deh pokoknya mah. 

Patung Pangeran Manggale (sigale - gale) di dalam museum Batak

Patung si Gale - gale didepan rumah Bolon
Pada zaman dahulu, patung sigale – gale dapat menari sendiri selama 7 hari 7 malam tanpa henti dengan digerakkan oleh arwah pangeran Manggale yang dipanggil saat perayaan – perayaan penting.  Sekarang sudah tidak adalagi ritual pemanggilan arwah, jadi patung si gale – gale digerakkan dengan menarik tali –tali dari belakang peti matinya.  Mirip seperti permainan wayang.



9.    Huta Siallagan (Batu Persidangan)

Huta atau kamung Siallagan adalah komplek perkampungan keturunan raja Siallagan yang terkenal adil dan tegas.  Bukti keadilan dan ketegasan raja Siallagan dapat terlihat dengan adanya peninggalan  Batu Persidangan Siallagan.  Batu persidangan ini zaman pemerintahan Raja Siallagan adalah sebagai mahkama peradilan untuk pelaku kejahatan seperti perampokan, pencurian dan pemerkosaan.  

Terdapat kursi duduk raja dan permaisuri, para tamu kebesaran dari Huta tetangga dan  para dukun dalam memutuskan perkara terhadap siterdakwah.  Siterdakwah juga didampingi dua pembela, layaknya perssidangan zaman now.  Jika sudah dijatuhi hukuman, maka lokasi eksekusi bersebelahan dengan batu persidangan.  Ada hukum penjara dengan dipasung atau hukum mati dengan dipancung.

Untuk hukum mati, setelah selesai eksekusi, jantung dan hati terdakwah akan diambil selanjutnya dicincang dan dicampur dengan darah yang ditampung dengan cawan saat pemancungan, lalu diminum oleh raja.  Seperti itulah proses pengadilan di suku Siallagan pada zaman dahulu.  



Ayo, kamu mau datang ketempat mana aja jika berkunjung ke Pulau Samosir?




No comments:

Post a Comment

POPULAR ENTRIES

Mama Bandaku

"Rezeki bisa berup a teman yang bisa dipercaya saat kita perlu menangis " Ini adalah hari kedua puluh dari traveling terlamak...