Sunday, September 10, 2017

8 Tips Solo Backpacking Asyik

Nekad solo Backpacking ke Waerebo, Flores
Solo backpacking itu asyik - Menjadi solo backpacker kedengarannya agak spooky ga sih? Apalagi buat ciwi-ciwi manja kaya Incess #mual sendiri.  

Gimana kalau tiba-tiba kehilangan tas, dompet, segala kartu sakti secara bersamaan. Gimana kalau ternyata destinasi yang kita singgahi atau kita tuju tidak aman buat dan terdapat pasukan kanibal #lebay.
Gimana kalau tiba-tiba sakit diperjalanan. Gimana kalau disana tidak ada makanan halal (untuk muslim). Gimana cara berinteraksi dengan masyarakat lokal dengan segala latar belakang yang berbeda. Siapa yang mau ngambilin foto-foto buat exist di medsos. Siapa yang mau bawain backpack kalau nanti incess capek. Ga ada teman ngobrol, kesepian donk incess (ya udah, terus aja begitu sampai baperan gegara kurang piknik).

ni semua adalah daftar ke khawatiran solo backpacker pemula, tak terkecuali gw dan beberapa teman-teman soloist, #istilah dari mana ini? yang gw temui diperjalanan, sehingga kami sering mendiskusikan bagai mana cara masing-masing kami untuk mengatasi kekhawatiran-kekhawatiran tersebut, delapan diantaranya:
  1. Berfikir Positif
Hindari untuk mensugesti diri kita dengan hal-hal negatif. Karena menurut mbak Rhonda Byrne dalam bukunya "The Secret", manusia dituntun oleh fikirannya menuju apa-apa yang dia fikirkan. Sehingga tak jarang kekhawatiran yang berlebihan justru menjadi kenyataan. Kata lainnya “Allah menurut prasangka hamba-hambanya”

  1. Rajinlah Berolah Raga
Dengan berolahraga yang cukup, maka kita akan mendapati tubuh yang selalu segar dan fit untuk melalukan kegiatan-kegiatan yang mungkin sebelumnya tidak terfikirkan. Semisal jika teman-teman solo backpacker ke Lombok dengan tujuan pantai-pantai cantiknya, namun diperjalanan justru mendapatkan travelmate yang begitu menggoda dengan rencananya untuk bisa berendam di kaldera gunung Rinjani. Nah dengan rajin berolah raga, kita akan lebih siap melakukan kegiatan-kegiatan menantang. Disamping juga sehat, dan terhindar dari kekhawatiran kalau incess tetiba sakit encok diperjalan. Ya ga sih?
Olah raga ini tidak harus dikhususkan ke gym secara berkala atau senam terjadwal. Cukup jogging saja mengejar sunrise atau sunset dari hostel atau dorm tempat kita menginap.

  1. Jaga jadwal makan dan asupan makanan
Jadi backpacker sejati tidak berarti teman-teman harus makan sekali dalam sehari dengan sesendok ayam suir dalam nasi jinggo gocengan di Bali atau minum energen sepanjang perjalanan yang nanti dosis nya akan bertambah menjadi Promag, Milanta lalu Ranger Laktad.
Banyak sekali streetfood dengan harga backpacker dan rasa resto kok diluar sana. Semisal pasar kuliner di selatan gili Trawangan atau di Pasar Ujung di Labuan Bajo. Jika akan melakukan perjalanan panjang, semisal naik kapal dari Surabaya ke Makasar atau dari Bali ke Lombok dengan waktu lebih dari 6 jam, teman-teman bisa mempersiapkan bekal makanan untuk diperjalalanan. “segala penyakit berawal dari perut” begitulah para tetua mengatakan.

  1. Asah insting
Ini sebenarnya masih berhubugan dengan berfikir positif tapi bukan kontranya. Insting adalah kemampuan dasar makhluk yang ada sejak lahir. Sebagai contoh, jika teman-teman sailing dari Lombok ke Labuan Bajo dan tiba-tiba travelmate ternyata mayoritas bule-bule gila party dan mabok, dan teman-teman bukan merupakan bagian dari mereka, teman-teman bisa undur diri dari party dan memilih tidur lebih awal.
Karena mabuk diatas kapal yang terus melaju dengan ombak yang tidak kecil sangat beresiko, kecuali teman-teman sudah siapkan surat wasiat untuk orang terdekat. (wasiat suruh bayarin utang, hehe).

  1. Tetaplah menjadi orang yang bersahabat
Untuk selamat diperjalanan ditak berarti kita harus terlihat beringas, tangkas, dan sangar. Justru terlihat seperti ini lebih mengundang musuh. Tetaplah bersahabat dan hormati masyarakat lokal. Jangan paksakan nilai-nilai yang kita anut untuk diikuti masyarakat lokal. Mereka sudah hidup dan tumbuh dengan mudaya mereka sejak lama. Tapi masih boleh kok mengatur-atur suku pedalaman di Papua, lalu kelar hidup lu!

  1. Berpenampilan sebiasa mungkin
Tolong plisssss, teman-teman untuk tidak transfer foto dari gopro hero 12 (upgrade-an setelah tukang bubur naik haji) itu ke notebook Aple super slim seharga 16 juta di halte atau di terminal. Kecuali emang udah bosan make itu gadget dan ga minat lagi. Mending serahin ke gw aja, gw tunggu!
Berpenampilan lah sesederhana mungkin, karena show off dengan isi tas kita sama saja mengundang maling. Taruhlah barang kecil yang rawan copet ditempat yang aman. Iphone bisa kan sist bro, taronya di saku jacket bagian dalam.

  1. Jangan gampang percaya dengan pelayanan extra tanpa syarat
Akan ada saja orang-orang yang menawarkan pelayanan extra tanpa syarat. Kenali trik-trik mereka, insha Allah (diulas lain waktu). Jangan mentang-mentang kaki manja nya sudah pegal trus main serahkan bawaan ke bapak-bapak super baik diterminal bis. Calo!! bisa mati lu dibantai harga sama dia!

  1. Terakhir, keep in touch sama keluarga
Kabari keluarga secara berkala, setiap hari atau setiap dua hari sekali misalnya. Apalagi solo backpacker yang berencana untuk long trip berbulan-bulan atau bertahun, bisa install aplikasi skype atau IMO untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga.  Kabari mereka dimana kima menginap dan destinasi kita beberapa hari kedepan.
Hal ini juga berguna sebagai alarm buat keluarga, mereka dapat menghubungi pihak berwajib terkait jika teman-teman tetiba lost contac dan tanpa jejak. Ayo lo!


Sekian dulu cerita solo backpacker dari gw, jika teman-teman punya tips yang lain bisa tambahkan dikolom komentar



Salam petualang

No comments:

Post a Comment

POPULAR ENTRIES

Mama Bandaku

"Rezeki bisa berup a teman yang bisa dipercaya saat kita perlu menangis " Ini adalah hari kedua puluh dari traveling terlamak...